Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Arti Surat Ad Dhuha Ayat 1-11 Lengkap dengan Ashbabun Nuzulnya

Surat Ad Dhuha Ayat 1-11

Arti Surat Ad Dhuha Ayat 1-11

Islamtwins.com - Arti Surat Ad Dhuha ayat 1-11 adalah salah satu surat yang terdapat dalam Al-Quran, tepatnya pada surat ke-93.

Surat ini terdiri dari 11 ayat dan diturunkan di Mekah pada masa kenabian Nabi Muhammad SAW. Surat Ad-Dhuha termasuk dalam golongan surat Makkiyah, yang berarti surat ini diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.

Baca Juga Keutamaan Surat Ad Dhuha yang Jarang Diketahui

Secara harfiah, "Ad-Dhuha" berarti "waktu matahari sepenggalahan naik". Arti ini mengacu pada waktu antara matahari terbit hingga agak naik ke atas, yaitu waktu pagi hari yang cerah dan indah.

Dalam surat ini, Allah SWT memberikan pesan-pesan penghiburan dan harapan kepada Nabi Muhammad SAW, serta umatnya yang sedang mengalami berbagai cobaan dan tantangan.

Berikut fahri jelaskan arti dari Surat Ad-Dhuha ayat 1-11 di bawah ini:

Arti Surat Ad Dhuha Ayat 1-11

Ad Dhuha Ayat 1-2:

 وَٱلضُّحَىٰ

wad-duha


وَٱلَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ

wal-laili iza saja

"Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi,"

Dalam ayat-ayat ini, Allah SWT bersumpah dengan dua fenomena alam, yaitu matahari yang naik dan malam yang sunyi. Sumpah ini menegaskan bahwa Allah selalu hadir dan mengawasi segala sesuatu yang terjadi di alam semesta-Nya.

Surat Wadduha Ayat 3-5:

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ

ma wadda’aka rabbuka wa ma qala


وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ

wa lal-akhiratu khairul laka minal-ula


وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰٓ

wa lasaufa yu’tika rabbuka fa tarda

"Tuhanmu tiada meninggalkan engkau, dan tiada benci (pula) kepada engkau. Dan sesungguhnya kesudahan (ganjaran) itu lebih baik bagimu daripada permulaan (musibah). Dan sesungguhnya kelak Tuhanmu akan memberikan (karunia-Nya kepadamu) sehingga engkau menjadi puas."

Ayat-ayat ini merupakan pesan penghiburan bagi Nabi Muhammad SAW dan umatnya. Meskipun menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan, Allah menegaskan bahwa Dia tidak pernah meninggalkan dan tidak membenci hamba-hamba-Nya. Allah menjamin bahwa ganjaran dan karunia-Nya di akhirat nanti jauh lebih baik daripada musibah dan cobaan yang dihadapi di dunia ini.

Surah Ad dhuha Ayat 6-9:

أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَـَٔاوَىٰ

a lam yajidka yatiman fa awa


وَوَجَدَكَ ضَآلًّا فَهَدَىٰ

wa wajadaka dallan fa hada


وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَأَغْنَىٰ

wa wajadaka ‘a`ilan fa agna


فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ

fa ammal-yatima fa la taq-har

"Bukankah Dia mendapati engkau sebagai anak yatim lalu Dia beri perlindungan? Dan Dia mendapati engkau bermusafir lalu Dia beri petunjuk? Dan Dia mendapati engkau miskin lalu Dia beri kecukupan? Maka terhadap anak yatim janganlah engkau menghardik. Dan terhadap orang yang meminta, janganlah engkau menghardik."

Allah mengingatkan Nabi Muhammad SAW tentang masa lalu, saat beliau menjadi yatim piatu tanpa keluarga yang merawat. Allah memberikan perlindungan-Nya kepada Nabi Muhammad dan mengarahkan beliau pada jalan yang benar saat berada dalam perjalanan (bermusafir) maupun dalam kondisi kekurangan (miskin). Ayat-ayat ini juga mengajarkan pentingnya kasih sayang dan kepedulian terhadap anak yatim dan orang yang membutuhkan.

Surat Ad Dhuha Ayat 10-11:

وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ

wa ammas-sa`ila fa la tan-har


وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

wa amma bini’mati rabbika fa haddis

"Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau ceritakan."

Ayat terakhir Surat Ad-Dhuha menegaskan pentingnya bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Bersyukur adalah bentuk ibadah dan pengakuan atas segala karunia yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Dengan menyebut dan mengenang nikmat-nikmat Allah, hati akan menjadi penuh dengan rasa syukur dan cinta kepada-Nya.

Ashbabun Nuzul Surah Ad Dhuha

Ashbabun nuzul surat ad dhuha yang diriwayatkan oleh Said bin Manshur dan Al Farabi bahwa Jibril tidak datang kepada Nabi SAW selama beberapa waktu. Kaum musyrikin pun berkata, "Muhammad telah ditinggalkan." Namun, Allah menurunkan ayat-ayat (ad Duha 1-3) yang membantah ucapan mereka.

Sebagai respons atas perkataan tersebut, Allah menurunkan Surat ad-Dhuha yang menegaskan bahwa Dia sama sekali tidak meninggalkan atau murka terhadap Muhammad.

Sebaliknya, Allah senantiasa menjaga dan memelihara beliau dengan penuh kasih sayang. Surat ad-Dhuha juga menjelaskan larangan berlaku buruk terhadap anak yatim dan orang yang meminta-minta. Selain itu, surat ini menyampaikan perintah agar kita selalu bersyukur atas nikmat-nikmat Allah.

Kesimpulan

Surat Ad-Dhuha ayat 1-11 mengandung pesan-pesan yang penuh penghiburan dan harapan. Allah SWT menegaskan bahwa Dia selalu hadir di setiap saat dan tidak pernah meninggalkan hamba-Nya.

Selain itu, Allah mengajarkan pentingnya bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya, serta mengingatkan untuk berbuat baik kepada sesama, terutama anak yatim dan orang yang membutuhkan.

Surat ini memberikan ketenangan dan keyakinan bagi umat Islam bahwa Allah senantiasa mengawasi dan menyayangi hamba-hamba-Nya.

Semoga kita dapat mengambil hikmah dan mengamalkan pesan-pesan yang terkandung dalam Surat Ad-Dhuha ini dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.

Posting Komentar untuk "Arti Surat Ad Dhuha Ayat 1-11 Lengkap dengan Ashbabun Nuzulnya"