Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Muhasabah Adalah Instropeksi Diri Dalam Islam, Berikut Penjelasannya

muhasabah adalah

Muhasabah adalah berasal dari tutur hasiba yahsabu hisab yang secara etimologis berarti melaksanakan perhitungan. Dalam arti lain, muhasabah adalah usaha penilaian diri terhadap kebaikan serta keburukan dalam seluruh aspeknya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, muhasabah adalah introspeksi. Sebaliknya menurut istilah syari, Muhasabah Diri adalah intropeksi diri atas seluruh tindakan yang dilakukan, baik ibadah pada Allah, ataupun perbuatan pada makhluk ciptaan- Nya.

Apa Itu Muhasabah

Muhasabah adalah salah satu perbuatan yang direkomendasikan dalam Islam. Muhasabah perlu dijadikan selaku keinginan dalam diri manusia, sebab memberi banyak khasiat dalam kehidupan di dunia ataupun di akhirat.

Selanjutnya ini ialah Dalil mengenai Muhasabah Diri yang memotivasi buat merenungkan aktifitas tiap hari.

Islam mengarahkan umatnya buat senantiasa bermuhasabah, selanjutnya merupakan sebagian dalil yang berhubungan dengan muhasabah adalah selaku berikut.

  • QS An-Nur ayat 31 yang berarti “Bertobatlah kalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung.”
  • QS Al-Hasyr ayat 18 yang berarti “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah. Hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
  • QS Al-A’raf ayat 201 yang berarti “Sungguh, orang-orang yang bertakwa bila ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, lalu ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).”
  • Dari Syadad bin Aus Ra., Nabi Muhammad SAW bersabda: “Orang yang pandai ialah orang yang mengevaluasi dirinya serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang lemah ialah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT.” (HR. Tirmidzi).
  • Diriwayatkan oleh Umar bin Khattab, Rasulullah SAW juga pernah bersabda: “Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab, dan hiasilah dirimu sekalian (dengan amal shaleh), karena adanya sesuatu yang lebih luas dan besar, dan sesuatu yang meringankan hisab di hari kiamat yaitu orang-orang yang bermuhasabah atas dirinya ketika di dunia.” (HR. Tirmidzi).
  • Rasulullah SAW, dikutip Al-Ghazali, bersabda: “Sungguh, aku meminta ampun dan bertobat kepada Allah sebanyak 100 kali dalam sehari.” (Imam Al-Ghazali).
  • Ungkapan Umar RA melalui Imam Al-Ghazali, “Hendaklah kalian lakukan muhasabah atas diri kalian sebelum kalian dihisab. Timbanglah perbuatan kalian sebelum ia kelak ditimbang.” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin)


Apa Tujuan Muhasabah Diri?

1. Membuat Diri tidak Takkabur( Sombong)

Tetap merasa ingin senantiasa memperbaiki diri, jauh dari watak sombong.

2. Tetap Berada dalam Petunjuk

Sebagaimana dituturkan oleh Imam Al Baidhawi rahimahullah dalam tafsirnya, ternyata dapat terus terletak dalam petunjuk Allah. Ia hendak tetap berada di garis yang Allah Ridhoi.

3. Memudahkan Hisab

Bermuhasabah hendak mudah melangsungkan amal- amal shaleh serta menghindari suatu yang Allah larang.

Dengan banyak beribadah secara ikhlas karna Allah, akan memudahkan hisab di hari akhir zaman esok. Bahkan Umar bin Khattab sempat berkata buat menghisab diri saat sebelum dihisab dikala akhir zaman. Menghisab diri di sini berarti bermuhasabah diri.

“ Hisablah diri kamu saat sebelum kamu dihisab, itu hendak mempermudah hisab kalian nanti. Timbanglah kebaikan kamu saat sebelum ditimbang nanti. Ketahuilah kondisi yang genting pada hari akhir zaman,

“ Pada hari itu kamu dihadapkan ( kepada Rabbmu ), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi ( bagi Allah).” ( QS. Al Haqqah: 18).” ( Az Zuhud li Ibnil Mubarak, hlm. 306. Lihat A’ mal Al- Qulub, hlm. 371.)

4. Seseorang hendak Menggunakan Waktu dengan Baik.

Maka siapa pun hendaklah muhasabah diri, baik orang yang bodoh maupun orang yang berilmu karena manfaat yang besar seperti yang telah disebut di atas. Sebelum beramal hendaklah kita bermuhasabah, begitu pula setelah kita beramal, kita bermuhasabah pula. Jangan sampai amal kita menjadi," Bekerja keras lagi kepayahan, malah memasuki api yang sangat panas ( neraka )." ( QS. Al- Ghasyiyah: 3- 4).

Kapan Waktu Terbaik Muhasabah Diri?

Waktu Muhasabah ataupun Introspeksi Diri menurut Imam Al- Ghazali menyarankan seseorang mengalokasikan waktu buat muhasabah ataupun introspeksi diri pada pagi hari.

Sebetulnya Allah Mahateliti kepada apa yang kamu kerjakan, tidak ada sedikit juga dari kebaikan kamu yang buram untuk Allah, serta Ia hendak membalas kalian karenanya.

Seperti itu pembahasan Muhasabah Diri, lengkap dengan hadits serta ayat Al Quran terkait.

Posting Komentar untuk "Mengenal Muhasabah Adalah Instropeksi Diri Dalam Islam, Berikut Penjelasannya"