Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah Perbedaan Amin dan Aamiin yang Umat Muslim Wajib Tahu

perbedaan amin dan aamiin

Tahukah kalian apa perbedaan amin dan aamiin ini? Seringkali kita menyampaikan doa sebagai ungkapan harapan, menggunakan berbagai kata atau frasa. Baik saat kita mengucapkan doa maupun saat kita menjawabnya.

Namun, apakah kita benar-benar tahu mana yang benar? Apakah seharusnya Amin atau Aamiin? Ini adalah kata-kata yang sering kita dengar dan ucapkan.

Kadang-kadang, kita bisa salah dalam mengeja dan memahami makna sebuah kata, frasa, atau paragraf. Kita mungkin menganggap bahwa semua variasi tersebut memiliki makna yang sama. Namun, sebenarnya, mereka memiliki perbedaan makna yang penting.

Mari kita segera cari tahu tentang apa perbedaan antara Amin dan Aamiin ini. Berikut di bawah ini islamtwins.com berikan jawaban tentang perbedaan amin dan aamiin yang umat muslim wajib tahu.

Makna Perbedaan Amin dan Aamiin

Sebelum membahas perbedaan antara "Amin" dan "Aamiin" kita perlu memahami makna dari kedua kata tersebut.

1. (Amin) آمِيْن 

Seringkali kita mengetik pesan dengan harapan, mengucapkan "amin ( أَ مِن )". Namun, tahukah Anda sebenarnya apa makna dari kata "Amin" ini? Dalam bahasa Arab, "Amin" bermakna "aman nyaman dan tentram".

Oleh karena itu, mari kita selalu menggunakannya dengan tepat. Ingatlah bahwa "Amin" berarti doa untuk keselamatan, bukan sekadar harapan terkabul. Ketika seseorang mengucapkan "Amin" dalam doa, mereka sebenarnya mengungkapkan aman kepada Allah bukan untuk agar semoga Alloh dapat mengabulkan doa.

2. (Aamin) أٰمِيْنَ

Aamiin ( آمِيْن ) juga berasal dari bahasa Arab dan memiliki tulisan yang serupa dengan "Amin". Kata ini digunakan untuk menguatkan atau memperpanjang doa. Saat seseorang mengucapkan Aamiin ya rabbal alamin mereka berharap agar Allah mengabulkan doa tersebut.

Dengan penggunaan "alif" panjang dan "mim" panjang, memiliki makna semoga Alloh dapat mengabulkan doa. 

Dengan kata lain, Aamiin adalah cara untuk memperkuat keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Aamiin sendiri memiliki arti kabulkanlah doa kami.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tulisan aamiin yang benar untuk mengamini adalah "aamiin," yang berarti kabulkanlah, bukan amin. Jadi kalian tau bukan sekarang mana yang benar?

Cara Membaca Aamiin yang Benar

Pendapat Pertama

Menurut Al-Imam Nawawi (W 676 H), dia menjelaskan empat metode yang bisa digunakan dalam membaca kata "amin." Penjelasan ini terdapat dalam kitabnya yang terkenal, Al-Adzkar, halaman 57.

Dalam membaca kata "amin," ada empat cara berbeda yang dapat diterapkan. Cara yang paling umum dan jelas adalah dengan melafalkannya panjang dan ringan, atau dengan singkat yaitu "amin." Selain itu, bisa juga dibaca dengan "imalah," yaitu "aameen," atau dengan memanjangkannya dan memasukkan tasydid, yaitu "Aammiin."

Pendapat Kedua

Menurut Al-Imam Ibnu Hisyam Al Anshari (W 761 H) seperti yang disebutkan dalam kitabnya, Syarah Syudzuurud Dzahab, halaman 123, kata "آمين" bisa dibaca dengan empat cara berbeda. Salah satunya adalah dengan melafalkannya panjang setelah huruf hamzah tanpa menggunakannya. Inilah cara paling umum dalam pengucapan kata "amin."

Pendapat Ketiga

Al-Imam Assyaukani (W 1250 H) dalam kitabnya Tuhfatud-dzaakiriin, halaman 134, mengungkapkan bahwa makna dari kata "آمين" adalah doa agar Allah mengabulkan. Hal ini merupakan pandangan yang dianut oleh sebagian besar ulama.

Pendapat Keempat

Menurut Al-Imam Ibnu Ammad Al Aqfahsii (W 867 H) dalam kitab Al-Qauluttam Fii Ahkaamil Ma'mum Wa Al Imam, halaman 60, dalam pengucapan kata "amin," terdapat empat variasi yang berbeda, yang melibatkan panjang dan kelembutan dalam pengucapan huruf "mim." Pertama, "aamiin," kedua, "amin," ketiga, "aameen," dan keempat, "aammiin." Para ulama menyatakan bahwa yang pertama adalah yang paling lemah dalam bahasa.

Pendapat Kelima

Imam Nawawi Al-Bantani (W 1316 H) dalam kitab Kaasyifatus Sajaa, halaman 146, juga menguraikan empat cara berbeda dalam membaca kata "amin." Menurut ulama, cara yang paling umum adalah dengan membacanya panjang dengan menghindari keberatan pada huruf "mim." Ada juga pilihan untuk membacanya secara singkat, yaitu "amin." Kemudian, ada opsi "aameen" dengan imalah, dan yang terakhir adalah "aammiin" dengan penekanan pada huruf "mim." Imam Al Wahidi memperoleh ini dari Imam Hamzah dan Al-Kasa'i, serta dari Imam Al-Hasan dan Al-Husein bin Fadhl.

Jadi, dalam membaca "aamiin," ada empat metode yang dapat digunakan:

  1. Aamiin - dibaca panjang dan ringan.
  2. Amin - dibaca pendek dan ringan.
  3. Aameen - dibaca dengan imalah.
  4. Aammiin - dibaca panjang dan bertasydid.

Dalam Islam, Amin dan Aamiin adalah dua kata yang sering digunakan dalam doa. Meskipun keduanya memiliki tulisan yang serupa, terdapat perbedaan dalam penggunaan keduanya.

Selain menjadi bagian dari doa dalam shalat, ternyata kata Aamiin juga pernah diucapkan oleh malaikat. Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda bahwa ketika seseorang memulai shalat dengan azan dan iqamah, rombongan malaikat akan turun dari langit untuk bergabung dalam ibadah tersebut.

Setiap kali doa diucapkan, malaikat pun ikut mengamini doa tersebut. Jadi, demikianlah penjelasan singkat mengenai perbedaan amin dan aamiin. Semoga penjelasan ini bermanfaat untuk Anda.

Posting Komentar untuk "Inilah Perbedaan Amin dan Aamiin yang Umat Muslim Wajib Tahu"