8 Tips Hemat Melangsungkan Pernikahan Di Masa Pandemi Corona
Pernikahan yg sakral, bermakna, mengesankan, dan tidak terlupakan rutin identik dengan anggaran yg mahal dan menelan anggaran ratusan juta sampai milyaran rupiah.
Sejatinya, ketika sepasang calon pengantin memilih untuk menikah di Kantor Urusan Agama ( KUA) saja, jadi dirinya tidak akan dipungut biaya. Namun apabila diadakan di luar jam kerja, jadi akan dikenakan tarif sebesar Rp 600 ribu.
Pandemi Covid-19 membikin tidak sedikit pasangan yg memilih untuk menikah di KUA lantaran adanya larangan berkumpul demi mencegah penyebaran virus. Namun bagi sebagian besar orang, memperingati pernikahan dengan pesta di tengah pandemi juga tetap menjadi pilihan.
Di satu sisi, masa pandemi yg menimbulkan ketidakpastian ekonomi akhirnya membikin seseorang wajib memprioritaskan pengeluaran yg bersifat kebutuhan ketimbang keinginan. Namun di segi lain, risiko akan bengkaknya pengeluaran sebab pesta pernikahan pasti ada, mengingat jasa vendor pernikahan tidaklah murah.
Berikut Tips Hemat Menyelenggarakan Pernikahan di Masa Pandemi
1. Tentukan Waktu dan Estimasi Anggaran Pernikahan di Awal
Langkah pertama yg wajib Kalian perbuat merupakan menentukan waktu dan estimasi total anggaran pernikahan.
Dengan menentukan dua faktor ini di awal, jadi Kalian dapat mengumpulkan dana dengan mudah lewat instrumen investasi yg Ada. Selain itu, Kalian pun dapat mewaspadai bengkaknya pengeluaran yg timbul di kemudian hari.
Pastikan bahwa anggaran pernikahan tidak menguras tabungan Anda, yg artinya Kalian tetap mempunyai aset lancar (tabungan, kas, dan setara kas) sebesar minimal 15 persen dari kekayaan bersih ketika ini.
Dari total anggaran yg Kalian persiapkan, jangan habiskan seluruhnya untuk memilih vendor-vendor penunjang pernikahan. Alokasikan 10-15 persen dari total anggaran untuk membeli seserahan, dan sisakan kurang lebih 10-15 persen lainnya untuk berjaga-jaga ketika ada kebutuhan administratif yg wajib dibayar.
2. Jangan Memakai Dana Darurat Untuk Gelar Pesta
Ketika dana darurat Kalian telah terkumpul dalam jumlah ideal, hindarilah penggunaan dana tersebut untuk anggaran pernikahan.
Fungsi mutlak dana darurat merupakan untuk memitigasi risiko hilangnya pendapatan sebab pemutusan relasi kerja, alias menalangi biaya-biaya operasional sehari-hari yg bersifat darurat. Oleh sebab itu, jumlahnya terbukti wajib terjaga sesuai dengan kebutuhan kita.
3. Jangan Berutang Demi Pesta Pernikahan Pesta
pernikahan merupakan agenda syukuran yg terjadi dalam berbagai jam saja di satu hari. Berutang dengan mengajukan kredit tanpa agunan (KTA) untuk membayar jasa vendor-vendor mahal bukanlah faktor yg tepat.
berhutang untuk keperluan pernikahan hanya akan meningkatkan liabilitas dan menggerus kekayaan bersih Anda. Patut diketahui bahwa, mengajukan utang ke bank alias lembaga pemberi pinjaman ada bunganya. Selenggarakanlah pesta pernikahan yg terbukti sesuai dengan keadaan keuangan Anda.
4. Tentukan Tarif Wedding Organizer Maksimal 10 persen dari Total Anggaran Pernikahan
Menyelenggarakan pesta pernikahan di masa pandemi merupakan faktor yg sulit, tanpa bantuan dari pihak profesional. Siapa lagi kalau bukan wedding organizer (WO). WO pun kerap menjadi “nyawa” dari pesta pernikahan Anda. Namun bukan rahasia lagi bahwa di masa pandemi ini, urusan ekonomi jasa WO merupakan urusan ekonomi yg terkena yg akan terjadi sebab adanya pengetatan dalam regulasi penyelenggaraan pesta pernikahan yg akan terjadi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Minimnya permintaan akan jasa WO akan menimbulkan potensi diskon jasa layanan yg diberikan. Alokasikan saja dana maksimal 10 persen dari total anggaran pesta pernikahan Kalian untuk kebutuhan WO.
Carilah WO yg ramah, kooperatif, dan telah berpengalaman dalam menyelenggarakan pesta pernikahan di masa pandemi. Pilihlah paket jasa yg ditawarkan WO sesuai dengan kebutuhan, dan jangan lupa untuk meminta referensi WO ke kerabat, saudara, alias rekanan Anda.
5. Untuk Wanita, Manfaatkan Tes Makeup untuk Kebutuhan Pre-Wedding
Kebutuhan jasa makeup artist pasti menjadi faktor yg sangat vital bagi setiap calon pengantin wanita. Tidak semua orang-orang tepat dengan gaya alias produk yg ditawarkan oleh satu makeup artist, oleh sebab itulah mereka kerap memperkenalkan tes makeup alias makeup trial ke calon pengantin wanita.
Agar Kalian tidak merasa mubazir dengan penggunaan makeup mahal di wajah Kalian di masa trial, jadi jadwalkan saja pemotretan prewedding seusai sesi makeup trial. Kalian pun tidak butuh keluar anggaran tambahan lagi ketika prewedding berlangsung.
6. Hati-Hati Dengan Upacara Adat
Dorongan untuk memakai upacara budaya di pesta pernikahan umumnya timbul dari keluarga, dan demi menghormati keluarga dan budaya istiadat tanah kelahiran kita, jadi kita memilih untuk menyelenggarakan upacara ini seusai akad.
Namun patut diketahui, terus tidak sedikit upacara budaya yg diselenggarakan makin besar pula anggaran yg dikeluarkan. Tidak menutup kemungkinan, besaran anggaran upacara budaya hampir alias sama dengan anggaran catering yg Kalian pilih. Oleh sebab itu, diskusikanlah faktor ini dengan baik-baik ke pasangan dan keluarga pasangan.
7. Ingat, Kalian Dapat Menghemat Gathering di Masa Pandemi
Bukan rahasia lagi, catering dapat menjadi porsi pengeluaran paling besar dalam pesta pernikahan. Guna menghemat pengeluaran ini, Kalian dapat mengalokasikan bujet catering maksimal 25 persen dari total anggaran anggaran pernikahan.
Rasio umum dalam pemesanan catering merupakan 60 persen untuk buffet dan 40 persen untuk stall. Di masa pandemi, jumlah tamu dalam pesta pernikahan umumnya hanya diperbolehkan kurang lebih 25 persen dari kapasitas gedung alias venue. Oleh sebab itulah, menghemat catering pasti dapat dilakukan dengan baik.
Untuk memudahkan Kalian mengatur jumlah catering, pastikan jumlah jumlah tamu undangan dengan memakai formulir keberadaan online. Setelah Kalian mendapat estimasi keberadaan tamu, perbuat perhitungan sebagai berikut untuk menentukan jumlah porsi catering:
Porsi makanan yg di pesan = (Total tamu x 2) x 80 persen.
Anggap saja, di masa new normal Kalian ingin mengajak 70 orang-orang tamu. Maka dengan anggapan satu tamu mengangkat pasangan, jadi dengan cara hitungan kasar Kalian wajib menyediakan katering berjumlah, 70 x 2 = 140 porsi.
Namun mengingat ini merupakan masa pandemi, potensi absensi tamu pun akan tetap ada. Ketimbang mengeluarkan dana yg terlampau besar, jadi kita dapat berharap hanya 80% dari total undangan yg akan hadir.
Jika total undangan merupakan 140, jadi anggapan keberadaan merupakan 112 orang. Maka porsi makanan yg Kalian dipesan lumayan 112 porsi saja.
8. Jangan Lupa untuk Meminta “Bonus” ke Setiap Vendor
Jangan hanya meminta diskon ke vendor-vendor terkait, mintalah bonus ke vendor pernikahan yg Kalian tuju sebelum menyepakati kerja sama.
Sebut saja, bila venue pernikahan Kalian merupakan hotel, jadi mintalah compliment berupa kamar hotel untuk staycation bersama keluarga alias paket bulan madu.
Untuk dekorasi, mintalah bonus berupa berbagai pernak-pernik untuk mempercantik pelaminan alias venue, untuk dokumentasi, mintalah bonus cetak foto, dan untuk catering, mintalah ekstra makanan untuk berbagai tamu.
Itulah trik yg dapat dilakukan ketika menggelar pernikahan di masa pandemi. Pada intinya, tidak ada batasan yg ideal tentang berapa besaran bujet pesta pernikahan, sebab semua tergantung dari performa finansial masing-masing.
Bila terbukti Anda, pasangan, dan keluarga pasangan setuju untuk menggelar prosesi di KUA, jadi lakukanlah dan Kalian dapat menghemat uang yg tidak sedikit. Patut diingat, dalam suatu pernikahan, masa seusai pesta-lah yg lebih penting.
Jangan hanya sebab pesta yg digelar berbagai jam, Kalian wajib kehilangan dana dalam jumlah besar dan susah memenuhi tujuan-tujuan finansial Kalian ke depan.