Penyebab Depresi Pasca Melahirkan dan Cara Mengatasinya

depresi pasca melahirkan

Baby Blues merupakan gangguan suasana hati bunda yang baru saja melahirkan. Kondisi ini menyebabkan bunda mudah tersinggung, tiba-tiba menangis, cemas, merasa bersalah, dan perasaan negatif lainnya. Apabila tak diatasi dengan baik dapat berubah menjadi depresi pascamelahirkan alias DPM.

DPM sendiri merupakan bentuk depresi mayor yang kerap Seringkali dialami bunda yang melahirkan bayi pertamanya. DPM biasanya terjadi pada tahun pertama kelahiran bayi.

“Periode pascamelahirkan bayi pertama merupakan periode transisi kehidupan baru yang lumayan membikin stres. Tidak hanya pada bunda baru tetapi juga ayah baru,”

Depresi pascamelahirkan merupakan perubahan fisikal, emosional, tingkah laku yang kompleks seusai melahirkan. Ditambah dengan perubahan kimia dalam tubuh, sosial dan psikologis yg diasosiasikan dengan keberadaan bayi.

Baca Juga Inilah Alasan Lagu Nina Bobo Sangat Cocok Untuk Menidurkan Sang Buah Hati

Terdapat tiga bentuk depresi yg berkaitan dengan stres pascamelahirkan, yaitu postpartum blues, postpartum depression, dan postpartum psychosis. Postpartum blues tak jarang dikenal sebagai baby blues. Kondisi ini memengaruhi 50%-75% bunda seusai proses melahirkan.

Bunda yang mengalami baby blues sering menangis dengan cara semakin menerus tanpa karena yang tentu dan mengalami kecemasan. Keadaan ini berjalan pada pekan pertama seusai melahirkan.

Sedangkan Postpartum depression alias depresi pascamelahirkan merupakan keadaan yg lebih serius dari baby blues dan mensugesti satu dari 10 bunda baru. “Ibu dengan DPM akan mengalami perasaan kecewa dan emosi yg meningkat alias merasa tertekan. Kemudiah sensitif, lelah, perasaan bersalah, cemas dan ketidakmampuan untuk memelihara diri dan bayi,”

Gejala depresi pascamelahirkan meliputi gangguan emosional, perilaku dan simtom fisik. Selain itu gangguan emosional yang meliputi sikap mudah sekali untuk tersinggung, perasaan sedih, dan hilang harapan. Disamping itu juga, gejala ini juga menimbulkan sang ibu ingin menyakiti orang-orang lain termasuk bayinya sendiri, diri sendiri ataupun suami. Bahkan merasa bersalah, dan takut kesendirian.

Faktor Penyebab Baby Blues

Banyak hal yg menjadi penyebab terjadinya DPM, di antaranya hal biologis, psikologis dan hal sosial. Beberapa keadaan yang memengaruhi munculnya DPM selagi periode kehamilan mencakup kehamilan di usia yang terlalu muda. Kehamilan bunda tanpa suami, kesulitan keuangan alias perkawinan. Kemudian adanya gangguan mental alias ketergantungan obat, dan sempat mengalami kegagalan pada kehamilan.

Baca Juga 8 Tips Hemat Melangsungkan Pernikahan Di Masa Pandemi Corona

“Berbagai keadaan yg mensugesti munculnya depresi pascamelahirkan antara lain komplikasi dalam proses melahirkan. Kepercataan diri yg rendah, gangguan kesehatan pada bayi, adanya perubahan besar pada kehidupan. Juga kurangnya dukungan sosial bagi bunda dalam menangani bayinya,”

Penanggulangan untuk bunda dan bayi, dan membenahi korelasi bunda dan bayi, merupakan dengan relaksasi sederhana. Juga terapi kognitif, komunikasi, dan melakukan humor supaya penderita lebih nyaman.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url