Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lirik Mahalul Qiyam Simtudduror Arab, Latin dan Artinya

Lirik Mahalul Qiyam Simtudduror Arab

Islamtwins.com - Dalam tradisi Islam, terdapat sebuah ungkapan yang sering kali diucapkan dan dihayati oleh umat Muslim, yaitu Mahalul Qiyam Simtudduror.

Sholawat Mahalul Qiyam Simtudduror merupakan shalawat yang ditujukan buat menyambut, memberi hidmat serta rasa kebahagiaan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Tidak hanya itu, mengamalkan sholawat ini pula jadi salah satu cara terbaik dalam mensyukuri serta memelihara ikatan dengan Nabi.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna dan pentingnya Mahalul Qiyam Simtudduror dalam konteks kehidupan sehari-hari. Mari kita menyingkap rahasia di balik ungkapan yang begitu kaya makna ini.

Jelaskan Apa yang Dimaksud dengan Mahalul Qiyam?

Apa arti dari mahalul qiyam? Dikutip berbagai sumber, mahallul qiyam merupakan saat - saat di mana seseorang bisa menyambut Nabi Muhammad saw.

Dalam penafsiran yang lebih luas, mahalul qiyam ialah kegiatan yang ada dalam aktivitas rutin mayoritas pemeluk Islam Ahlussunnah dalam pembacaan kitab - kitab maulid Nabi Muhammad. Dalam pembacaan kitab - kitab itu, umumnya senantiasa ada sesi berdiri. Kenapa membaca sholawat mahalul qiyam harus berdiri?

Dikarenakan Nabi Muhammad saw merupakan seseorang yang sangat special serta seseorang yang sangat mulia, sehingga walaupun berdiri tidak diwajibkan tetapi kala seseorang cinta walaupun tidak diperintahkan tentu ia akan menghormatinya. Semacam yang terjadi di zaman Nabi Muhammad saw kala beliau tiba para sahabat akan berdiri tetapi Nabi menyuruhnya tetap duduk.

Terdapat salah seorang sahabat Nabi seorang penyair yang senantiasa berdiri yakni Hasan bin Tsabit, lalu beliau mengucapkan syair yang berisi kalau berdirinya itu menyambut seseorang yang sangat mulia, alhasil itu menjadi fardhu dan wajib.

Setelah itu Nabi Muhammad hanya tersenyum membiarkannya, melihat kecintaan sahabat itu yang meluap kepada Nabi. Ini termasuk dalil mahallul qiyam yang terjadi di depan mata Nabi sendiri.

Dikisahkan pula sempat terjadi di zaman Sayyid Alwi bin Abbas Al Malik, terdapat seseorang yang tidak berdiri dikala mahallul qiyam, beliau seperti meremehkan padahal orang lain di sekelilingnya berdiri. Tidak lama sehabis itu ia mengalami kelumpuhan kaki, bisa saja itu terjadi sebab merendahkan serta tidak menghormati Nabi.

Baca Juga Lirik Ya Nabi Salam Alaika Lengkap

" Akhirnya sehabis ia lumpuh berhari- hari ia berasumsi apa kesalahannya sehingga bisa seperti itu. Setelah itu ada yang memberi tahu kepadanya kalau itu terjadi sebab ia menyepelekan Nabi Muhammad saw. Akhirnya orang itu bernadzar bila diberikan kesembuhan dari penyakit lumpuhnya maka ia akan berdiri dari awal hingga akhir Maulid buat menghormati Nabi. Setelah itu keesokan harinya ia diberi kepulihan oleh Allah serta melakukan nadzar itu," itulah alasan kenapa berdiri saat mahallul qiyam.

Teks Mahalul Qiyam Simtudduror Arab, Latin, serta Artinya

Lirik Mahalul Qiyam Simtudduror

Sholawat Mahalul Qiyam mempunyai banyak versi, salah satunya Mahalul Qiyam Simtudduror. Selanjutnya Teks Lirik Mahalul Qiyam Simtudduror lirik arab, latin serta artinya:


يَانَبِي سَلَامٌ عَلَيْكَ - يَارَسُوْلْ سَلَامٌ عَلَيْكَ

Yaa Nabii Salaam ‘Alaika - Yaa Rasuul Salaam ‘Alaika

(Wahai Nabi, semoga keselamatan tetap untukmu - Wahai Rosul, semoga keselamatan tetap untukmu)


يَاحَبِيْب سَلَام عَلَيْكَ - صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْكَ

Yaa Habiib Salaam 'Alaika - Sholawaatulloh 'Alaika

(Wahai Kekasih, semoga keselamatan tetap untukmu - Juga Rahmat Allah SWT semoga tercurah untukmu)


اَشْرَقَ الْكَوْنُ ابْتِهَاجَا - بِوُجُوْدِ الْمُصْطَفَى اَحْمَدْ

Asy-Roqol-Kaunubtihaajaa - Biwujuudil-Mushthofa Ahmad

(Alam semesta bersinar bersuka ria - Menyambut kelahiran Al-Musthafa Ahmad)


وَلِاَهْلِ الْكَوْنِ اُنْسُ - وَسُرُوْرٌ قَدْ تَجَدَّدْ

Wa Li-Ahlil-Kauni Unsun - Wa Suruurun Qod Tajaddad

(Riang gembira meliput penghuninya - Sambung-menyambung tiada hentinya)


فَاطْرَبُوْا يَااَهْلَ الْمَثَانِي - فَهَزَارُ الْيُـمْنِ غَرَّدْ

Fathrobuu Yaahlal-Matsaanii - Fahazaarul-Yumni Ghorrod

(Bergembiralah, wahai pengikut Al-Qur’an - Burung-burung yang penuh berkah kini berkicauan)


وَاسْتَضِيْؤُا بِجَمَالِ - فَاقَ فِى الْحُسْنِ تَـفَرَّدْ

Wastadlii’uu Bijamaalin - Faaqo Fiilhusni Tafarrod

(Dan raihlah cahaya dengan keindahannya - Mengungguli semua yang indah tiada bandingan)


وَلَنَا الْبُشْرَى بِسَعْدٍ - مُسْتَمِرٍ لَيْسَ يَنْفَدْ

Wa Lanaal-Busyroo Bisa'din - Mustamirrin Laisa Yanfad

(Kini wajiblah bersuka cita - Dengan keberuntungan terus-menerus tiada habisnya)


حَيْثُ اُوْتِيْناَ عَطَاءَ - جَمَعَ الْفَخْرَالْمُؤَبَّدْ

Haitsu Uutiinaa 'Athoo-An - Jama'al-Fakhrol-Mu'abbad

(Manakala kita memperoleh anugerah - Yang padanya terpadu kebanggaan abadi)


فَلِرَبِّي كُلُّ حَمْدٍ - جَلَّ اَنْ يَحْصُرَهُ الْعَدْ

Falirobbii Kullu Hamdin - Jalla An-Yahshurohul-'ad

(Maka segala puji bagi Tuhanku yang melimpah - Tiada bilangan mampu mencakupnya)


اِذْحَبَانَابِوُجُوْدِ اَلْ - مُصْطَفَى الْهَادِي مُحَمَّدْ

Idz Habaanaa Biwujuudil - Mushthofal-Haadii Muhammad

(Atas penghormatan dilimpahkan-Nya bagi kita - Dengan lahirnya Al-Musthafa Al-Hadi Muhammad SAW)


مَرْحَبًا يَانُوْرَالْعَيْنِ - مَرْحَبًاجَدَّ الْحُسَينِ

Marhaban Ya Nuurol 'Aini (Marhaban 2x) - Marhaban Jaddal Husaini (Marhaban 2x)

(Selamat datang Wahai Cahaya Mataku - Selamat datang Wahai Kakeknya Hasan Husain)


يَارَسُوْلَ اللهِ اَهْلًا - بِكَ اِنَّا بِكَ نُسْعَدْ

Yaa Rosuulallaahi Ahlan (Marhaban 2x) - Bika Innaa Bika Nus'ad (Marhaban 2x)

(Yaa Rasulullah, selamat datang, ahlan wa sahlan - Sungguh kami beruntung dengan kehadiranmu)


وَبِجَاهِه يَااِلَهِيْ - جُدْوَبَـلّـِغْ كُلَّ مَقْصَدْ

Wa Bijaahi Yaa Ilaahii (Marhaban 2x) - Jud Wa Balligh Kulla Maqshod (Marhaban 2x)

(Ya Ilahi, ya Tuhan kami - Semoga Engkau berkenan memberi nikmat karunia-Mu, wujudkan dan sampaikan segala maksud kami.)


وَاهْدِنَانَهْجَ سَبِيْلِه - كَيْ بِهِ نُسْعَدْ وَنُرْشَدْ

Wahdinaa Nahja Sabiilih (Marhaban 2x) - Kay Bihi Nus'ad Wa Nursyad (Marhaban 2x)

(Tunjukilah kami jalan yang ia tempuh - Agar dengannya kami bahagia dan tertuntun ke jalan benar)


رَبِّ بَلِّـغْنَا بِجَاهِه - فِى جِوَارِه خَيْرَ مَقْعَدْ

Robbi Ballighnaa Bijaahih (Marhaban 2x) - Fii Jiwaarihi Khoiro Maq'ad (Marhaban 2x)

(Rabbi, demi mulia kedudukannya di sisi-Mu - Tempatkanlah kami di sebaik tempat di sisinya)


وَصَلَاةُ اللهِ تَغْشَى - اَشْرَفَ الرُّسْلِ مُحَمَّدْ

Wa Sholaatullaahi Taghsyaa - Asyrofar-Rusli Muhammad

(Semoga shalawat Allah selalu meliputi selalu - Rasul yang paling Mulia, Muhammad SAW)


وَسَلَامٌ مُسْتَمِرٌّ - كُلَّ حِيْنٍ يَتَجَدَّدْ

Wa Salaamun Mustamirrun - Kulla Hiinin Yatajaddad

(Serta salam terus-menerus - Silih berganti setiap saat)


صَلَّى اللهُ عَلىَ مُحَمَّد - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم

Shalalloohu 'Alaa Muhammad - Shallalloohu 'Alaihi Wa Sallam

(Sholawat dan salam semoga tercurahkan atas Muhammad SAW - Sholawat atas keluarga serta keselamatan atasnya.. selamat dating)


رَبِّ فَاغْفِرْلِي ذُنُوْبِي - بِبَرْكَةِ الْهَادِي مُحَمَّد

Robbi Faghfirlii Dzunuubii - Bibarkatil-Haadii Muhammad

(Tuhan, ampuni dosa-dosaku - Dengan ridho Hadi Muhammad)


رَبِّ فَاجْعَلْ مُجْتَمَعْنَا - غَايَتُه الْحُسْنُ الْخِتَامِ

Robbi Faj'al Mujtama'naa - Ghooyatuhusnul-Khitaami

(Ya Allah, jadikanlah masyarakat kami - Tujuannya akhir yang baik "Husnul Khotimah")


وَاعْطِنَا مَاقَدْ سَأَلْنَا - مِنْ عَطَايَكَ الْجِسَامِ

Wa'thinaa Maa Qod Sa'alnaa - Min 'Athooyakal-Jisaami

(Dan berilah kami apa yang kami minta - dari karunia-Mu yang besar dan melimpah)


وَاكْرِمِ الْاَراَحَ مِنَّا - بِـلِقَاءِ خَيْرِ الْاَنَامِ

Wakrimil-Arooha Minna - Biliqoo'i Khoiril-Anaami

(Dan muliakan jiwa kami - Dengan bisa berjumpa Baginda Nabi Manusia Terbaik)


وَابْلـِغِ الْمُخْتَارَ عَنَّا - مِنْ صَلَاةٍ وَسَلَامٍ

Wablighil-Mukhtaaro 'Annaa - Min Sholaatin Wa Salaamin

(Dan sampaikan kepada al-Mukhtar - Do’a dan salam terbaik dari kami)

Sejarah dan Perkembangan Sholawat Mahalul Qiyam Simtudduror

Perkembangan Sholawat Mahalul Qiyam Simtudduror

Sejarah dan Perkembangan lirik mahalul qiyam simtudduror memiliki latar belakang yang kaya dan erat kaitannya dengan tradisi keagamaan Islam di Indonesia. Untuk memahami lebih dalam tentang sejarah dan perkembangan sholawat ini, kita perlu melihat ke masa lalu dan perjalanan panjangnya.

Sholawat mahalul qiyam simtudduror pertama kali muncul pada masa yang sulit di Indonesia, di mana umat Muslim mencari jalan untuk mendapatkan ketenangan dan keberkahan dalam hidup mereka. Sholawat ini disusun oleh seorang ulama yang bernama Syekh Abdul Qadir Al-Jailani bin Ibrahim Al-Baghdadi Al-Hasani Al-Husaini, atau lebih dikenal sebagai Syekh Ali Murtadho Al-Muhdar.

Syekh Ali Murtadho Al-Muhdar lahir di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, pada tahun 1868. Beliau merupakan seorang ulama besar yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang agama Islam. Dalam perjalanan hidupnya, beliau mengabdikan diri untuk menyebarkan agama Islam dan mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada umat Muslim.

Sholawat ini menjadi semakin dikenal dan dihormati oleh umat Muslim seiring dengan perkembangan waktu. Sholawat ini tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berkat upaya para ulama dan masyarakat yang tekun dalam menjaga tradisi ini, teks mahalul qiyam simtudduror terus diwariskan dari generasi ke generasi.

Selain itu, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga telah membantu dalam penyebaran sholawat ini. Melalui media sosial dan platform digital, sholawat ini dapat diakses oleh lebih banyak orang di berbagai belahan dunia. Banyak penggemar sholawat yang aktif dalam membagikan rekaman dan lirik sholawat mahalul qiyam simtudduror, sehingga semakin banyak orang yang dapat merasakan keajaiban dan keutamaannya.

Dalam perkembangannya, sholawat ini juga mengalami variasi dan adaptasi sesuai dengan budaya lokal di masing-masing daerah. Meskipun demikian, esensi dan nilai-nilai inti dari sholawat ini tetap dipertahankan. Hal ini menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi keagamaan masyarakat Indonesia.

Dengan terus dijaga dan dilestarikan, Sholawat ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat spiritual bagi umat Muslim. Perkembangan ini menjadi bukti nyata bahwa tradisi agama Islam di Indonesia tetap hidup dan berperan penting dalam kehidupan masyarakat.

Sejarah dan perkembangan lirik mahalul qiyam simtudduror mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai keagamaan. Mari kita terus memperkaya dan membumikan sholawat ini dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud pengabdian kita kepada Allah SWT.

Makna dan Tujuan Sholawat Mahalul Qiyam Simtudduror

Makna dan Tujuan Sholawat Mahalul Qiyam Simtudduror

Makna dan Tujuan mahalul qiyam simtudduror adalah aspek penting yang perlu dipahami oleh umat Muslim yang melantunkannya. Sholawat ini tidak hanya sekadar rangkaian kata-kata atau melodi yang indah, tetapi juga membawa makna mendalam dalam konteks spiritualitas Islam.

Makna dari mahalul qiyam simtudduror terletak pada pengertian bahwa melantunkan sholawat ini adalah bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui sholawat ini, umat Muslim berkomunikasi dengan Sang Pencipta dan menyampaikan pujian serta permohonan ampunan kepada-Nya. Dalam setiap lirik dan doa yang disampaikan melalui sholawat ini, terkandung rasa tunduk, syukur, dan cinta kepada Allah SWT.

Tujuan dari melantunkan mahalul qiyam simtudduror adalah untuk memperoleh berkah dan keberkahan dalam hidup. Dalam tradisi Islam, sholawat dianggap sebagai jalan untuk mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT. Melalui lantunan sholawat ini, umat Muslim berharap agar amal ibadah mereka diterima, dosa-dosa diampuni, dan kehidupan mereka diberkahi dengan kelimpahan dan kebahagiaan.

Selain itu, tujuan dari melantunkan sholawat ini adalah untuk meningkatkan kecintaan dan pengagungan terhadap Nabi Muhammad SAW. Lirik mahalul qiyam simtudduror juga mengandung pujian dan doa kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah dan teladan bagi umat manusia. Melalui sholawat ini, umat Muslim mengekspresikan rasa cinta, rindu, dan penghargaan yang mendalam terhadap keagungan dan keutamaan Nabi Muhammad SAW.

Sholawat mahalul qiyam simtudduror juga memiliki tujuan untuk membawa kedamaian dan ketenangan dalam kehidupan umat Muslim. Dalam hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari yang penuh dengan tantangan dan ujian, melantunkan sholawat ini dapat menjadi sarana untuk meredakan kegelisahan dan mendapatkan ketenangan jiwa. Sholawat ini mengajarkan umat Muslim untuk menghadapkan diri kepada Allah SWT dan melepaskan segala beban dan kekhawatiran kepada-Nya.

Keutamaan Sholawat Mahalul Qiyam Simtudduror

Keutamaan Sholawat Mahalul Qiyam Simtudduror

Keutamaan sholawat mahalul qiyam maulid simtudduror sangatlah besar dalam agama Islam. Melantunkan sholawat ini dengan penuh keikhlasan dan keyakinan memiliki banyak manfaat dan keutamaan yang akan diperoleh oleh umat Muslim. Berikut adalah beberapa keutamaan Sholawat Mahalul Qiyam Simtudduror:

1. Mendapatkan keberkahan

Salah satu keutamaan utama dari melantunkan sholawat mahalul qiyam simtudduror adalah mendapatkan keberkahan dalam segala aspek kehidupan. Dengan menghormati dan memuji Nabi Muhammad SAW melalui sholawat ini, umat Muslim akan diberkahi oleh Allah SWT dengan kelimpahan dan kemudahan dalam segala hal yang mereka lakukan.

2. Pahala yang besar

Setiap kali umat Muslim melantunkan teks mahalul qiyam simtudduror, mereka akan mendapatkan pahala yang besar. Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap kali sholawat ditujukan kepadanya, akan ada malaikat yang mencatatnya dan memberikan pahala kepada orang yang melantunkannya. Oleh karena itu, melantunkan sholawat ini secara rutin akan mengumpulkan banyak pahala di sisi Allah SWT.

3. Pengampunan dosa

Melalui lirik mahalul qiyam simtudduror, umat Muslim dapat memohon ampunan atas dosa-dosa mereka. Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap kali umat Muslim melantunkan sholawat, dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah SWT. Sholawat ini menjadi sarana untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan mendapatkan rahmat serta keampunan dari Allah SWT.

4. Mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW

Melantunkan mahalul qiyam simtudduror lirik juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW di akhirat kelak. Nabi Muhammad SAW adalah pembawa rahmat bagi seluruh umat manusia, dan dengan melantunkan sholawat ini, umat Muslim menunjukkan cinta dan penghormatan mereka kepada beliau. Sebagai balasannya, Nabi Muhammad SAW akan memberikan syafaat kepada mereka di hari kiamat.

5. Mendekatkan diri kepada Allah SWT

Lirik mahalul qiyam simtudduror adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan mengingat dan memuji Nabi Muhammad SAW, umat Muslim secara tidak langsung juga mengingat dan memuji Allah SWT. Sholawat ini membantu memperkuat hubungan spiritual antara hamba dan Sang Pencipta, sehingga umat Muslim dapat merasakan kedekatan dan kehadiran Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.

6. Mendapatkan rahmat dan keberkahan keluarga

Melantunkan mahalul qiyam simtudduror lirik juga memiliki keutamaan dalam mendatangkan rahmat dan keberkahan bagi keluarga. Sholawat ini menjadi doa yang ditujukan untuk kebaikan dan keselamatan keluarga, sehingga melantunkannya dengan sungguh-sungguh dapat membawa berkah dan kebaikan yang melimpah kepada anggota keluarga.

Kesimpulan

Teks Mahalul Qiyam Simtudduror merupakan sebuah tradisi keagamaan yang memiliki keajaiban dan keutamaan tersendiri.

Dengan melibatkan diri dalam melantunkan sholawat ini dengan penuh penghayatan, umat Muslim dapat merasakan manfaat spiritual dan keberkahan dalam kehidupan mereka. Mari kita terus menjaga dan memperkaya tradisi ini sebagai wujud pengabdian kita kepada Allah SWT.

Semoga artikel lirik mahalul qiyam simtudduror arab, latin dan artinya ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang sholawat dan memperkuat ikatan spiritual kita dengan agama.

Teruslah melantunkan sholawat dengan penuh keikhlasan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

wallahu a'lam bishawab

Posting Komentar untuk "Lirik Mahalul Qiyam Simtudduror Arab, Latin dan Artinya"